Kamis, 08 Maret 2012

Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca

Nama: prinata Marmila
Nim   :A310110188
Kelas :2D

Sumber          : Buku Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca
Pengarang      : Samsu Sumadayo
Penerbit          : Graha Ilmu
Tahun Terbit  : 2011

Rangkuman

Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca

BAB 1
MANFAAT, PENGERTIAN, DAN TUJUAN MEMBACA

A.    Manfaat Membaca
Deasngan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
Nama: prinata Marmila
Nim   :A310110188
Kelas :2D
B.     Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
·         Menurut Nurhadi (1987:13), membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit.
·         Menurut Crawley dan Mountain (1995:22), membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak  hal,  tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan  aktivitas visual, berpikir, dan metakognitif sebab proses proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan(huruf) ke dalam kata-kata lisan.
·         Menurut Safi’ie (1999:8) menyatakan bahwa sebagai suatu proses berpikir, membaca mencangkup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, Interpetasi, kritis, dan pemahaman kreatif.

C.    Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan suatu proses memperoleh makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan.

D.    Tujuan Membaca Pemahaman
Tujuan utama membaca pemahaman adalah memeroleh pemahaman. Dan dikatakan seseorang itu memahami suatu bacaan secara baik apabila  memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.      Kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan penulisan,
2.      kemampuan menangkap makna tersurat dan makna tersirat, dan
3.      kemampuan membuat kesimpulan.
E.     Proses Membaca Pemahaman
Menurut Harjasujana (1983:36), proses membaca diklasifikasikan sebagai berikut;
1.      membaca sebagai suatu proses psikologis
2.      membaca sebagai suatu proses sensoris
3.      membaca sebagai suatu proses peseptual 
F.     Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman
Menurut McLaughlin dan Alllen (2002), prinsip-prinsip membaca pemahaman yang didasarkan pada penelitian yang paling mempengaruhi pemehaman membaca yakni:
1.      pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial,
2.      keimbangan kemahirksaan,
3.      guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa,
4.      pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif  dalam proses membaca,
5.  membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna,
6.      siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai bahan bacaan pada berbagai tingkat kelas,
7.      perkembangan kosa kata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca,
8.      pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman,
9.      strategi dan ketrampilan membaca bisa diajarkan, dan
10.  asesmen yang dinamis yang menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.

BAB 2
JENIS MEMBACA PEMAHAMAN

            Membaca pemahaman adalah suatu proses membangun pemahaman wacana tulis. Ada beberapa jenis pemahaman,yaitu pemahaman literal, pemahaman interpretasi, pemahaman kritis,dan pemahaman kreatif.

A.    Pemahaman Literal
Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca untuk mengenal  dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat (eksplisit).
B.     Pemahaman Interpretasi
Menurut Nuttall (1983), membaca interpretasi adalah membaca antar basis untuk membuat inferensi.
C.    Pemahaman Kritis
Menurut Nurhadi (1989:59), menyatakan bahwa kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengelola bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya. Melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis, dan menilai.
D.    Pemahaman Kreatif
Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.





BAB 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MEMBACA PEMAHAMAN

A.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Membaca Pemahaman
Menurut Swan (1979:2-3), ada beberapa penyebab kesulitan memahami bacaan. Penyebab kesukaran memahami isi bacaan berakar pada kebiasaan membaca yang salah. Kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud adalah:
1.      terlalu banyak memperhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal memberikan makna pada teks,
2.      kurang memberikan perhatian kepada detail sehingga gagal untuk memahami butir-butir tertentu;
3.      terlalu imajinatif, terutama bila pembaca menganggap telah mengetahui topik tertentu yang dibicarakan dalam bahan bacaan, sehingga pembaca akan menafsirkan makna teks dari sudut pengetahuan dn pengalaman sendiri;
4.      kalimat-kalimat yang tersaji didalam teks mempunyai tingkat kompleksitas yang tinggi serta keruwetan sintaksis dapat menyababkan keulitan pada pembaca;
5.      gaya penulisan yang bertipe mengulang-ulang gagasan dengan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang khusus juga dapat menimbulkan kesulitan pada pembacanya;
6.      gaya penggunaan pokok pikiran penting secara tidak langsung mengharuskan pembaca mengambil inferensi atas informasi-informasi yang tersurat; dan
7.      penggunaan kata yang tidak akrab dengan pembacanya juga merupakan kendala bagi pemahaman bacaan.

BAB 4
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN PAMILIHAN BAHAN BACAAN

Tahapan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman meliputi:
1.      Tahap prabaca, adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca.
2.      Tahap saatbaca, adalah kegiatan saat membaca.
3.      Tahap paskabaca, adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu siswa tmemadukan informasi baru yang dibacanya kedalam skema yang telah dimiliki sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.


BAB 5
BAHAN TEKS MEMBACA PEMAHAMAN

A.    Bahan Teks Membaca Pemahaman
Wacana yang layak diambil sebagai bahan tes membaca kemampuan membaca tidak berbeda halnya dengan tes kompetisi kebahasaan dan secara khusus juga tidak berbeda hanya dengan tes kemampuan menyimak pemilihan wacana hendaknya dipertimbangkan dari segi tingkat kesulitan, panjang pendek, isi, dan jenis atau bentuk wacana (Burns, 1996:245).
B.     Tingkat Kesulitan Wacana
Tingkat kesulitan wacana di tentukan oleh kekomplekan kosa kata dan struktur. Semakin sulit dan kompleks kedua aspek tersebut akan semakin sulit wacana yang bersangkutan.
C.    Isi Wacana
Burns (1996) menyatakan bahwa secara paedagogis, bacaan yang baik adalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa,dan kebutuhan atau menarik perhatian siswa.
D.    Panjang Pendek Wacana
Menurut Burns (1996), wacana yang di teskan sebaiknya tidak terlalu panjang, beberapa wacana yang pendek lebih baik daripada sebuah wacana yang panjang, sepuluh butir tes dari tiga atau empat wacana lebih baik daripada hanya sebuah wacana panjang.
E.     Bentuk-Bentuk Wacana
Menurut Burns (1996:248), wacana yang di pergunakan sebagai bahan untuk tes kemampuan membaca adalah wacana yang berbentuk prosa (narasi), dialog (drama), ataupun puisi.


BAB 6
TEKNIK MEMBACA SKIMMING DAN SCANNING
    
A.    Pengertian Membaca Skimming dan Scanning

 Menurut Soedarso (2004:84), menyatakan bahwa skimming adalah suatu teknik pengajaran membaca untuk mendapatkan ide pokok pada suatu bacaan, sedangkan scanning adalah suatu teknik pengajaran membaca dengan cara melompati (skiping) atau langsung kesasaran yang dicari dalam bahan bacaan.
B.     Tujuan Membaca Skimming dan Scanning
Tujuan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik skimming dan scanning adalah untuk menemukan dengan cepat informasi fakta yang ada dalam bacaan.
           
Tujuan lain dengan menggunakan teknik skimming dan scanning antara lain:
1.untuk memperoleh kesan umum
2.untuk menemukan hal tertentu
3. untuk menemukanbahan yang diperlukan
4. untuk mencari menu naskah
5. untuk mengetahui isi buku secara garis besar
6. untuk menemukan ide pokok
7. untuk menemukan informasi tertentu, dan
8. untuk mengetahui fakta khusus dalam bacaan.

C.    Langkah-langkah Teknik Skimming dan Scanning
Membaca skimming dan scanning itu tidak perlu membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, atau bahkan paragraf demi paragraf, tetapi membaca halaman demi halaman serta menyeluruh. Setelah menemukan apa yang dicari, barulah membaca dengan kecepatan normal atau membaca dengan teliti.


D.    Standart Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca adalah membaca dengan cepat sekaligus memahami isi bacaan ( Nuttall (1983:33))
1.      Menurut Nurhadi (1987:40),kecepatan membaca biasanya diukur dengan beberapa banyak kata yang terbaca pada setiap menitnya dengan pemahaman rata-rata 50% atau dengan perkatan lain berkisar antara 40% - 60%.

BAB 7
FAKTOR PENGHAMBAT MEMBACA SKIMMING DAN SCANNING

            Tampubolon (1990:11) menyatakan bahwa ada sejumlah kebiasaan membaca yang para ahli menganggap kebiasaan itu tidak efisien. Kebiasaan-kebiasaan tersebut umumnya mengurangi kemampuan membaca, yaitu (1) membaca dengan suara terdengar, (2) membaca dengan suara seperti berisik, (3) membaca dengan bibir bergerak, (4) membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, (5) membaca dengan menunjuk baris bacaan (kata demi kata), dengan jari, pensil, atau alat lainnya, (6) membaca kata demi kata, (7) tidak konsentrasi sewaktu membaca, (8) cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca, (9) tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok dalam bacaan, (10) jarang sekali (sedikit sekali waktu) membaca.

             Dapat disimpulkan, penghambat kecepatan membaca adalah bila membaca kata perkata, membaca dengan bersuara, bergumam, regesi mngulangi beberapa kata kebelakang, menggerakan bibir atau komat kamit sewaktu membaca, dan membaca tidak berkonsentrasi.

BAB 8
STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN TEKNIK SIMMING DN SCANNING
                  
A.                                                                                                                             Strategi meningkatkan Pembelajaran Membaca dengan Teknik Skimming dan Scanning
            Strategi membaca skimming dan scanning dilakukan dengan tujuan memahami bahan-bahan bacaan yang disediakan dengan berdasarkan pada tujuan membaca yang hendak dicapai oleh pembaca. Oleh karena itu, ketika mambaca bagian-bagian tertentu, pembaca boleh mengabaikan kecepatan pemahamannya, sehingga pembaca mampu mengatur kecepatan dan kemampuan pembacanya dengan baik (soedarso,2004:98).

B.                                                                                                                             Pembelajaran Membaca dengan Teknik Skimming dan Scanning
          Pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik skimming dan scanning dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.     Terlebih dahulu guru membuat pertanyaan, apakah yang dicari atau yang diperlukan dalam bahan tersebut;
2.      Guru memberikan petunjuk tentang cara mencari informasi yang dibutuhkan dalam bahan tersebut;
3.      Menulusuri dengan kecepatan yang tinggi setiap paragraf atau subbab yang dipahami;
4.     Berhenti ketika merasa menemukan apa yang dicari; dan
5.     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dengan baik tentang informasi apa yang dicari.